Gagalnya diskusi tersebut diduga ada kebohongan yang diciptakan oleh Direktur RSUD, yang tidak bisa hadir di forum diskusi tersebut.



GlobalMonitoring - Bekasi

Kepala Desa Setialaksana, Rohmat bersama Kepala Desa Jayalaksana dan Irwansyah perwakilan seluruh kepala Desa se-Kecamatan Cabangbungin,yang mewakili Masyarakat Cabangbungin Bekasi, mengaku Kecewa berat atas ketidakhadiran Direktur RSUD Cabangbungin Bekasi dr.Erni Herdiani dalam diskusi pertemuan guna mencari solusi permasalahan RSUD Cabangbungin dengan Masyarakat Bekasi

Kedatangan Kepala Desa tersebut guna membahas atau diskusi di Aula Management RSUD Cabangbungin Kabupaten Bekasi, bertujuan mencari solusi yang baik bagi Masyarakat dengan pihak RSUD Cabangbungin,pada Jumat (1/08/2025)

Kepala Desa se-Kecamatan Cabangbungin mewakili Masyarakat Cabangbungin datang dengan didampingi  Ormas yang bertuliskan PSHT Madiun

“Diskusi yang diharapkan mampu meredam dan mencari solusi, karena konflik Masyarakat dengan pihak RSUD Cabangbungin justru tak berjalan sebagaimana mestinya,hal ini dipicu oleh sikap tidak kooperatif dari pihak RSUD, terutama Direktur RSUD Cabangbungin dr.Erni Herdiani,yang terkesan menghindar untuk diajak berdiskusi  bersama.

Perwakilan Masyarakat Cabangbungin melalui beberapa Kades tersebut merasa kecewa berat terhadap pihak RSUD Cabangbungin,pasalnya rombongan Kades disambut oleh pihak RSUD,yang diduga tidak mempunyai kompetensi untuk menyelesaikan masalah yang sudah ribet antara Masyarakat dengan pihak RSUD Cabangbungin Bekasi.

Seseorang yang diduga Pekerja Harian Lepas (PHL) ,yang mengaku sebagai asisten Direktur RSUD Cabangbungin tersebut dinilai tidak sesuai tupoksinya guna mencari solusi permasalahan yang terjadi

“Kami datang dengan itikad baik, berharap klarifikasi langsung dari Direktur, karena ini menyangkut kegaduhan di Wilayah kami,tapi yang hadir malah seorang asisten,” keluh salah seorang Kades

Irwansyah menilai diskusi ini dinyatakan gagal total, pasalnya orang yang mewakili pihak RSUD Cabangbungin dinilai tidak humanis,serta terkesan arogan

“Kami hadir dengan undangan resmi,dan tetap menjaga kondusifitas,demi menjaga ketertiban dilingkungan RSUD, justru sikap pihak RSUD terkesan memicu emosi para rombongan Kades,dan yang kita takutkan nanti terjadi hal serupa lagi dan kami akan minta pertanggungjawaban langsung dari Direktur RSUD,”ungkap Irwansyah


Diketahui seorang perempuan bernama Asih,mengaku  diutus untuk mewakili Direktur RSUD dr.Erni Herdiani,untuk berdiskusi dalam forum yang akan digelar diaula Management RSUD Cabangbungin,pada Jumat (1/08/2025)

Saat dikonfirmasi terkait legalitas Asih mewakili pihak RSUD, dirinya tidak bisa menunjukkan Legal Standing nya dan diakuinya hanya diperintahkan saja untuk mewakili Direktur RSUD tersebut.


“Saya hanya seorang asisten pribadi  Direktur,bukan ASN, bukan P3K,dan saya hanya jalankan perintah beliau,”terangnya


Saat awak media berusaha untuk mengkonfirmasi pihak RSUD Cabangbungin Bekasi, terkait gagal nya diskusi tersebut, pihak RSUD Cabangbungin belum ada klarifikasi secara resmi. 


Direktur RSUD Cabangbungin dinilai tidak koperatif terkait polemik yang terjadi dilingkungan RSUD Cabangbungin Bekasi


Komentar

Baca Lagi

Guru cabul di tangkap di kawasan Babelan

Korban lakalantas di depan Kelurahan Kaliabang Tengah, jl raya Pondok Ungu Permai, Bekasi Utara.

Ada-ada aja kelakuan warga +62, Baru – baru ini viral seorang anak Sekolah Dasar (SD) yang mengendarai sepeda listrik di Jalan Raya Kota Sukabumi.

Harga dan aturan sekolah, sangat membebani orang tua siswa

Ada jejak Geng Solo dibalik aksi demo brutal 25 Agustus menurut "Wartawan Senior, Edy Mulyadi"

MENGAKU-NGAKU KUASA HUKUM DIREKTUR RSUD CABANG BUNGIN, KATA ADVOKAT M. ANDREAN : DIA TAK PUNYA LEGAL STANDING.

Ketua Akpersi DPD Jawa Barat Memberikan Hak Jawab: Menuduh Tokoh Masyarakat Mengucapkan "Perang Kedua" Pernyataan Dirut RSUD Hoax!!

Baru juga mau berangkat ikut aksi demo, 48 pelajar diamankan Polisi

Puluhan ribu buruh akan menggelar aksi pada tanggal 28 Agustus 2025 digedyng DPR dan Istana Merdeka

Rantis melindas seorang pengemudi ojek online di kawasan Pejompongan